Rote Ndao, NTT
Di tengah barisan tegap peserta upacara, sosok Risqi Wulla, siswa SMA Negeri 1 Pantai Baru, mencuri perhatian. Bukan karena seragam yang dikenakannya, melainkan karena kepercayaan besar yang diembannya, membaca teks proklamasi pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80.
Risqi, seorang penyandang disabilitas daksa dari Kabupaten Rote Ndao, menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tak mengenal batas.
Keterbatasan fisik yang ia sandang tak pernah memudarkan tekadnya untuk berprestasi dan menginspirasi.
Ia adalah bukti hidup, bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak dan peran dalam merayakan serta mengisi kemerdekaan.
“Saya sangat bangga dan terharu,” ujar Rizqi dengan mata berbinar. “Ini kesempatan yang luar biasa bagi saya. Saya ingin menunjukkan kepada semua orang, terutama teman-teman disabilitas lainnya, bahwa kita juga bisa,” tandas Rizqi.
“Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi Polsek Pantai yang sudah memberikan saya kesempatan untuk membacakan teks Proklamasi, ini merupakan satu kehormatan bagi saya,” inbuhnya.
Momen upacara HUT Kemerdekaan RI ke 80, menjadi moment bersejarah bagi sosok yang sehari-hari duduk di atas kursi rida itu.
Ia membuktikan bahwa bakat dan semangat juang lebih kuat dari segala keterbatasan. Dengan suara lantang dan penuh penghayatan, Rizqi membacakan setiap kata dalam teks proklamasi, menggetarkan hati setiap orang yang hadir.
Penampilan Rizqi bukan hanya sekadar seremoni. Ini adalah pesan kuat tentang inklusivitas dan harapan.
Kisahnya menjadi cerminan bahwa merayakan kemerdekaan adalah merayakan setiap individu, menghargai setiap perjuangan, dan memberi kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa.
Risky Wulla telah membacakan teks proklamasi, dan dengan itu, ia juga telah mengukir namanya dalam sejarah, sebagai pahlawan kecil yang menginspirasi banyak orang.
Kapolsek Pantai Baru, Iptu I Gede Putu Parwata, SH., mengatakan pemberian kepercayaan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan merasa bangga sebagai bagian dari bangsa ini.
“Upacara Tahun ini ada yang unik adalah kami memberikan kesempatan kepada anak difable untuk membacakan teks proklamasi. Kegiatan ini kami lakukan dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh kewarganegaraan kesatuan Republik Indonesia,” kata Kapolsek.
Keputusan ini, lanjut Kapolsek, juga sejalan dengan semangat inklusivitas yang terus digaungkan pemerintah.
Dengan memberikan kesempatan kepada Rizqi, Kapolsek berharap dapat menginspirasi dan memotivasi anak-anak disabilitas lainnya di Rote Ndao.
“Kami ingin membuat mereka bangga bisa mengisi hari kemerdekaan Republik Indonesia ini dengan membaca teks Proklamasi” ujarnya.
Momen ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan adalah milik semua warga negara, tanpa terkecuali. Setiap individu, apa pun kondisinya, memiliki tempat dan peran penting dalam membangun bangsa.
Penulis : Roman Malelak
Editor : Nyongky